Iklan
Boyolali, nujateng.com – Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen, KH. Ahmad Riyadh Mushoffa menerangkan tiga kunci sukses belajar di Pondok Pesantren pada acara GP Ansor Boyolali Bershalawat yang digelar Senin, (14/3).
KH. Ahmad Riyadh Mushoffa menjadi wakil dari Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang berhalangan hadir pada acara tersebut.
Pada tausiyah yang dibawakan, pengasuh Ponpes Mamba’uth Toyyibah, Sragen tersebut menyampaikan betapa pentingnya seorang anak dimasukkan di Ponpes. Menurutnya ada tiga kunci sukses ketika belajar di ponpes.
“Kunci yang pertama, adalah kesungguha santri dalam belajar. Hal ini harus didasarkan pada niat baik seorang santri dari rumah sampai berada di pondok,” tuturnya.
Kunci yang kedua yakni keseriusan seorang kiai atau ustadz dalam mendidik santri-santrinya. Apabila, tambahnya, santri dan kiai sama-sama tekun maka hasil yang baik akan dapat didapatkan.
“Kunci yang terakhir ialah kesungguhan dari wali santri. Kesungguhan ini bisa ditunjukan dengan memberi makan, serta akomodasi yang halal bagi putranya atau juga bisa dengan senantiasa mendoakannya,” ungkapnya di hadapan ribuan jamaah.
Pada pengajian tersebut, shalawat dipimpin oleh Habib Muhammad Zaidan bin Haidar bin Yahya. Acara dilangsungkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Darussalam, Kacangan, Andong, Boyolali.
Wakil ketua PC NU Boyolali, KH. Iqbal Mulyanto mengharap kepada warga NU untuk terus menjaga perdamaian di tempat masing-masing dan terus merawat tradisi NU melalui cara yang diajarkan para ulama dan kiai.
“Kami mengharap kepada warga Nahdliyyin jika ada isu yang berkembang di masyarakat segera melakukan tabayun dan meminta penjelasan ke pengurus NU setempat,” ungkapnya.(SRC: Suara Nahdliyin/ed: 051)
