Tahun Baru 1443 Hijriah (3): Doa, Khataman Al-Qur’an dan Salawatan Menggema di Pesantren

Mahallul qiyam dalam pembacaan salawat dilakukan para santri PP Roudlotut Tholibin dan remaja masjid Baitul Huda Tamansari, Carangrejo (Sampung)
Mahallul qiyam dalam pembacaan salawat dilakukan para santri PP Roudlotut Tholibin dan remaja masjid Baitul Huda Tamansari, Carangrejo (Sampung)

NU Online Ponorogo – Suasana menyambut 1 Muharram 1443 Hijriah di beberapa pesantren tidak jauh berbeda dengan yang digelar warga NU di berbagai tempat. Rata-rata pesantren juga mengelar istighosah dan do’a awal dan akhir tahun. K. Kholid Ali Husni Pengasuh PP Thoriqul Huda Cekok (Babadan) menjelaskan, setelah salat Isya’ (9/10) para santri di pesantrennya menggelar istighotsah, dilanjutkan khataman Al-Qur’an oleh santri Putra dan putri semalam suntuk. Khataman Al-Qur’an ditutup debgam do’a tahtimul Qur’an dan tahlil di makam pendiri dan pengasuh Masjid Syuhada’ PP Thoriqul Huda Cekok.

“Tujuan kami mendoakan para pendiri pondok dan bangsa Indonesia agar segera terlepas dari ujian wabah Covid-19,” katanya.

Kegiatan serupa dilakukan juga santri PP Darul Hikam Joresan (Mlarak), bertempat di masjid At-Thoyib. “Acaranya doa setelah magrib, diimami oleh KH. Ghufron Hasbulloh, diikuti bersama santri, sebelumnya menghatamkan alqur’an bersama-sama,” ungkap Gus Nabil Pengasuh PP Darul Hikam kepada NU online Ponorogo, Selasa (10/8).

Kegiatan yang sama, minus khataman Al-Qur’an digelar di masjid PP Nurul Qur’an Pakunden dipimpin langsung KH. Moh. Sholihan al-Hafidz yang juga Rais PCNU Ponorogo. “Pembacaan doa akhir tahun setelah shalat asar, pembacaan doa awal tahun setelah shalat maghrib. Karena pandemi, hanya diperuntukkan bagi santri dan jamaah rutin sholat maktubah,” ungkap Gus Muqorrobin salah satu pengurus PP Nurul Qur’an Pakunden.

Khotaman Al-Qur'an digelar pengurus PP Thoriqul Huda Cekok (Babadan) di makam para Masyayikh masjid Syuhada dan pendiri pesantren
Khotaman Al-Qur’an digelar pengurus PP Thoriqul Huda Cekok (Babadan) di makam para Masyayikh masjid Syuhada dan pendiri pesantren

Suasana tak kalah meriah berlangsung pada malam 1 Muharram di masjid Baitul Huda yang menyatu dengan komplek PP Roudlatut Tholibin Tamansari, Carangrejo (Sampung). Dilaporkan Suprianto Sekretaris MWC NU Sampung, pihak pesantren menggelar acara bertajuk Santri Tamansari Bersholawat.

“Bentuk kegiatan, membaca Al Barzanji dan Diba’ an setelah salat sunnah dan do’a yang dipimpin Ustadz Moh. Yusuf, S.Pd.I,” terangnya.

Suprianto menyebut masjid Baitul Huda Tamansari Desa Carangrejo, salah satu masjid bersejarah di Ponorogo wilayah barat. “Masjid Baitul Huda ini berdiri tahun 1850 M, yang tidak pernah sepi akan mengadakan sebuah kegiatan keislaman dari kegiatan keseharian hingga tahunan. Termasuk dalam rangka menyambut tahun baru islam 1 Muharam 1443 H,” jelasnya.

Berbeda dengan yang lain, PP Ainul Ulum Ulum Pulung tahun ini belum melaksanakan kegiatan menyambut 1 Muharram secara massif. “Pangapunten, niki lare-lare taksih dereng mantuk ke Pondok (maaf, ini para santri belum masuk ke pondok),” kata K. Ahamd Syafii SJ Pengasuh PP Ainul Ulum. Ia menambahkan, hanya beberapa santri yang mengabdi menggelar salawatan pada malam 1 Muharram di masjid setempat.

Sementara Gus Fatkhur Pengasuh PP Mambaul Hikmah Pasar Pon (Patihan Wetan, Babadan) tidak mengikuti acara di pesantrennya karena meluangkan waktu untuk berziarah ke makam para auliya’. “Di makam mbah Kyai Yahudo Lorog, Pacitan, juga ke mbah Mesir Durenan dan Habib Ahmad al-Muhdor di Sumbergempol,” tuturnya.

Reporter: Idam
Editor : Budi

https://nuponorogo.or.id/tahun-baru-1443-hijriah-3-doa-khataman-al-quran-dan-salawatan-menggema-di-pesantren/

Author: Tim Redaksi