Mataram, NU Online
Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Aminuddin Ma’ruf mengajak warga nahdliyin Nusa Tenggara Barat (NTB) membangkitkan semangat awal berdirinya NU. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyambut satu abad Nahdlatul Ulama (NU) yang akan tiba pada tahun 2026 mendatang.
“Kalau kita refleksi sekitar satu abad yang lalu, bahwa sebelum lahirnya jam’iyah NU, ada tiga komponen atau tiga cikal bakal berdirinya NU, yang pertama adalah gerakan Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Ekonomi,” ujarnya saat menghadiri kegiatan Peluncuran Buku Ulama NU Lombok yang diterbitkan oleh LTNNU, di Aula NU NTB, Senin (31/5).
Kedua, lanjut Aminuddin adalah Taswirul Afkar atau Gerakan Intelektual, menurutnya semangat ini telah diikuti oleh kader-kader muda NU NTB yang mampu menerbitkan buku sebagai dokumentasi sekaligus hadiah bagi para guru dan ulama NU.
“Saya berbahagia sekali bahwa kader-kader muda NU NTB bisa menulis enam buku yang ini menjadi dokumentasi sangat penting bagi perjalanan NU NTB dan lebih bahagia lagi beberapa penulisnya adalah kader PMII,” ujar Ketua Umum PB PMII periode 2014-2016 itu.
Selanjutnya, kata dia, cikal bakal NU itu adalah Nahdlatul Wathan, yaitu Gerakan Cinta Tanah Air. Pria kelahiran Karawang 27 Juli 1986 ini menjelaskan 20 tahun terakhir khususnya pasca reformasi terjadi arus gelombang demokratisasi yang sangat deras, baik demokratisasi politik dan lainnya.
“Pasca tumbangnya rezim Orde Baru, pandangan pribadi saya yang baru berhasil hanya dalam satu bidang yaitu Nahdlatul Wathan saja,”tambahnya.
Dicontohkannya, anak-anak muda NU di Jakarta pada tahun 1997 naik Metro Mini, tahun 1999 sudah punya rumah dinas di Kalibata. Menurutnya hal tersebut merupakan gerakan vertikal sosial politik yang luar biasa yang dialami oleh kader-kader NU pada saat itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, derasnya arus vertikal sosial politik di kalangan kader muda NU pada akhirnya membuat kita terlena dalam arti apa bahwa kita melupakan dua embrio yang lain.
“apa itu? yang pertama adalah Nahdlatut Tujjar dan yang kedua adalah Taswirul Afkar,” kata Aminuddin menambahkan
Sebelumnya Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Suaeb Quri menyampaikan bahwa launching enam buku yang ditulis oleh kader-kader muda NU sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi bagi warga NU.
“Kita launching buku ini, sebagai pengabdian di NU. Tidak banyak yang bisa menulis dan bisa merampungkan enam buku,” tuturnya
Dijelaskannya, diantara tokoh yang ada dalam buku tersebut adalah TGH Lopan, beliau merupakan tokoh NU sekaligus pejuang kemasyarakatan dan kemanusiaan. Ia juga pembawa Islam pertama di Lombok.
“Salah satunya dengan cara membangun irigasi, beliau ajak masyarakat bertani.” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Nusa Tenggara Barat, Prof Dr Masnun Tahir menambhakan bahwa setiap generasi punya tokoh, setiap zaman ada tokoh-tokohnya yang akan memperbaharui zamannya.
“Saya berharap NU NTB berserta Lembaga, Banon tetap dinantikan kehadirannya oleh masyarakat,” kata Prof Masnun
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Rektor UNU NTB Dr Baiq Mulianah, Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi serta para pengurus lembaga dan banom NU NTB.
Kontributor: Suparman
Editor: Aiz Luthfi