Rais PCNU Sidoarjo Ajak Nahdliyin Meriahkan Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah

Sidoarjo, NU Online Jatim

Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KHR Abdus Salam Mujib mengajak Nahdliyin untuk memeriahkan peringatan hari besar Islam. Salah satunya ialah Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah.

 

“Yang paling dekat adalah peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriyah pada Ahad 07 Juli 2024. Jangan lupa untuk dimeriahkan,” katanya saat menyampaikan sambutan iftitah pada Lailatul Ijtima PCNU Sidoarjo di Masjid Baitul Muttaqien, Desa Kemuning, Kecamatan Tarik, Rabu (26/06/2026) malam.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran itu menekankan untuk tidak khawatir uang masjid habis untuk kegiatan memperingati hari besar Islam. Karena berkumpulnya umat Islam dengan guyub rukun tidak ternilai harganya.

 

“Tidak harus mengundang mubaligh dari luar. Yang terpenting warga NU bisa berkumpul dan memiliki semangat baru di awal tahun 1446 Hijriyah,” ujarnya.

 

“Kebiasaan NU adalah membuat kegiatan-kegiatan di hari besar Islam. Ini harus diteruskan, jangan sampai yang mengadakan orang lain. Karena melalui kegiatan inilah masyarakat bisa bersatu” imbuhnya.

 

Di samping itu, ia juga menyinggung soal pendidikan anak. Disebutkan bahwa saat ini masanya Penerimaan Pesarta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2024-2025. Ia pun mengajak Nahdliyin agar menyekolahkan atau memondokkan anak-anaknya ke sekolah dan pesantren yang dikelola oleh NU.

 

“Yang anaknya masuk kuliah, ini hadir Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) H Fatkul Anam, siap menerima mahasiwa dari Kecamatan Tarik sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.

 

Ia menyebutkan, anggapan bahwa sekolah NU tidak berkualitas harus dihilangkan. Menurutnya, saat ini sekolah NU atau pesantren NU semua maju. Bahkan, beberapa sekolah dan pesantren berafiliasi ada yang bilingual.

 

“Dimana pendidikan NU yang tidak maju? Semua maju. Untuk pesantren ada seperti Pesantren Al Amanah Junwangi Krian. Sekolah Bilingual sudah banyak,” ucapnya.

 

Ditegaskannya bahwa orang NU atau Nahdliyin hendaknya percaya kepada lembaga pendidikan yang dikelola oleh NU. Baginya, menentukan pendidikan dasar bagi anak adalah kewajiban orang tua, tidak boleh sesuai kemauaan anak.

 

“Orang tua harus mengarahkan sekolah anak dimana. Berbeda jika sudah (pendidikan) pengembangan seperti di Perguruan Tinggi (PT). Itu bisa disesuaikan,” tandasnya.


https://jatim.nu.or.id/metropolis/rais-pcnu-sidoarjo-ajak-nahdliyin-meriahkan-tahun-baru-islam-1446-hijriyah-ourGs