Praktisi JRA Harus Berpegang Teguh Pada Niat

NU Online Ponorogo – Para praktisi Jamaah Ruqyah Aswaja (JRA) Batoro Katong Ponorogo harus selalu berpegang teguh pada niat. Yakni mendakwahkan Al-Quran sebagai syifa’ dari segala macam penyakit. Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Pengurus Cabang JRA Batoro Katong Ponorogo, Ustadz Cholid Abasa Rifa’i, saat mengawali turba ke PAC JRA Ngrayun, Minggu (4/7).“Menjadi praktisi JRA hendaknya diniatkan hanya untuk mendakwahkan Al-Qur’an sebagai syifa’. Menyampaikan kebenaran dan kemu’jizatan yang terkandung dalam Al-Qur’an yang dapat mengobati segala macam penyakit, baik medis ataupun non medis. Jika niat kita sudah benar, maka kita harus komitmen untuk berjuang bersama di JRA ini dengan sepenuh hati,” tegas Ustadz Cholid.

Bagi para praktisi JRA yang mengawali dengan niat yang kurang pas, kata Ustadz Cholid, sebaiknya segera diluruskan. Sebab tidak menutup kemungkinan, ada sebagian praktisi yang memiliki tujuan lain. Misalnya agar tidak tidak mempan dibacok, ingin bisa melihat makhluk ghaib, untuk menerawang, dan sebagainya.

Untuk diketahui, PC JRA Batoro Katong Ponorogo menggelar kegiatan turba ke sejumlah PAC di seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo. PAC JRA Ngrayun dipilih sebagai tujuan pertama. Ketua PAC JRA Ngrayun, Ustadz Edi Sarwanto, mengaku senang dengan kegiatan turba ini.

“Terima kasih sudah menunjuk Ngrayun sebagai PAC pertama. Ternyata, jarak tempuh yang jauh, serta medan yang cukup sulit, tidak menyurutkan niat untuk melaksanakan turba di sini. Semoga dengan adanya turba dapat menambah semangat para praktisi JRA di PAC Ngrayun,” kata Ustadz Edi dalam sambutannya.

Turut dalam rombongan Ustadz Ali Sukron, salah satu Pengurus Wilayah JRA Jatim. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kepada para praktisi untuk tetap istiqomah berdakwah. “Meskipun di masa pandemi seperti ini, tidak menyurutkan semangat untuk melaksanakan aktivitas dakwah birruqyah, mengajak kepada masyarakat untuk berobat dengan Al-Qur’an,” sambut Ustadz Ali Sukron.

Ustadz Ali Sukron juga menyampaikan, PW JRA Jatim mengagendakan pelatihan praktisi ruqyah sekaligus taskhirul Quran. Rencananya, akan digelar pada bulan Agustus mendatang. Kepada para praktisi yang sudah pernah mengikuti pelatihan, Ustadz Ali Sukron mengimbau agar mengikuti kegiatan taskhirul Quran. “Khususnya bagi para praktisi yang masih belum PD. Dengan ikut taskhirul Quran nanti diharapkan bisa lebih yakin dan mantap dalam meruqyah,” tandasnya.

Ustadz Cholid menambahkan, para praktisi juga diingatkan untuk selalu menggunakan SOP saat meruqyah. Sebagaimana termaktub dalam 99 Prinsip JRA. Hal ini perlu ditekankan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. “Selama kita mengindahkan aturan dari guru kita berupa menaati SOP JRA, maka tidak ada istilah serangan balik,” ungkapnya.

Reporter : Mukhlas Habibi
Editor: Budi/Lege

https://nuponorogo.or.id/praktisi-jra-harus-berpegang-teguh-pada-niat/

Author: Tim Redaksi