Kiai Ubaidillah : Ansor Harus Mampu Meneruskan Cita-cita Perjuangan NU

Semarang, nujateng.com – Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh menyampaikan selamat merayakan hari lahir atau harlah Gerakan Pemuda Ansor ke-87, semoga menjadi organisasi yang mampu melanjutkan perjuangan Nahdlatul Ulama.

“Ansor diharapkan mampu meneruskan cita-cita dan perjuangan NU, karena Ansor hari ini adalah NU masa depan,” tegasnya dalam peringatan Harlah Ansor di kantor PWNU Jateng jl Dr Cipto 180 Semarang, Sabtu (24/4).

Lebih lanjut pengasuh pondok pesantren Al-Itqon Bugen Semarang tersebut menyampaikan pentingnya penguatan pemahaman dan pengamalan ahlussunah wal jama’ah atau Aswaja di kalangan kader-kader Ansor.

“Tentang i’tiqot ini harus dipegang teguh agar Ansor senantiasa disinari semangat dan nilai perjuangan ulama terdahulu yang sholih”, harapnya.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng HM Muzamil  mengatakan Ansor hendaknya mampu menyambungkan sanad dari generasi sebelumnya kepada generasi setelahnya. Menurutnya sanad yang perlu disambungkan adalah sanad ilmu dan sanad perjuangan.

“Sanad ilmu adalah hubungan ruh guru dan murid atau Kyai dengan para santrinya dalam majelis ilmu. Sedang sanad perjuangan adalah sejarah yang diukir oleh ulama terdahulu dalam mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat”, ujarnya.

Sementara itu Ketua PW GP Ansor Jateng, Sholahudin Aly mengatakan bahwa timnya bersyukur atas kelahiran Ansor 87 tahun yang lalu.

“Kita ini satu kesatuan, satu pagar baja, untuk melakukan perubahan, melakukan transformasi, menjemput tugas-tugas yang ada”, ujarnya.

Menurutnya Ansor adalah barisan penolong, memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan. “Apa pun yang memberikan manfaat, harus dijalankan. Kita siap ditugaskan oleh pimpinan”, tambahnya.

Pihaknya mengaku telah bertemu banyak pihak, mereka berharap kepada Ansor untuk bangkit, agar tambah barokah, tambah amal kebaikannya.

“Dalam kegiatan harlah ini selain mengadakan khataman Al-Qur’an di 87 titik di Jawa Tengah juga dilakukan gerakan bersih-bersih seribu masjid di Jateng”, pungkasnya. (Atsnal/003)