Pembuatan Kartanu Perlu Ditangani Admin yang Handal

Jajaran pengurus PR GP Ansor dan Satkorkel Banser Tanjungsari menyempatkan waktu bersama untuk mengisi biodata di aplikasi Kartanu
Jajaran pengurus PR GP Ansor dan Satkorkel Banser Tanjungsari menyempatkan waktu bersama untuk mengisi biodata di aplikasi Kartanu

NU Online Ponorogo – PCNU Ponorogo telah me-launching pengadaan Kartanu, Kamis (11/3) lalu bersamaan dengan pembukaan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) di aula MA Ma’arif Putri. Dilanjutkan sosialiasi teknis di depan para pengurus MWC NU, Ahad (11/4) di aula PCNU yang dihadiri langsung ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar.

Menurut Moh. Asrofi admin Kartanu PCNU Ponorogo, berdasarkan sistem informasi pendataan Kartanu yang dikelolalanya hingga saat ini tercatat 763 warga NU yang telah mendaftarkan diri. Dari jumlah ini anggota NU di Ponorogo yang telah mencetak Kartanu sebanyak 480 orang.

“Para anggota NU yang telah mencetak Kartanu rata-rata berasal dari para pengurus NU, baik Cabang, MWC dan Ranting. Banyak juga yang mengurus Kartanu karena perlu untuk syarat melamar pekerjaan,” ungkap Ofi, sapaan akrabnya, kepada NU online Ponorogo.

Ofi mengakui instrumen program pengadaan Kartanu yang terpenting adalah dukungan admin di tingkat MWC NU dan PRNU.

“Sesuai ketentuan setiap MWC NU diminta menunjuk satu orang admin yang bertugas mengkoordinasikan tugas admin di tingkat Ranting NU, sekaligus menjadi penghubung dengan admin PCNU.” imbuhnya.

Setelah berjalan satu bulan sejak sosialisasi, nampaknya kondisi pandemi Covid-19 yang mengalami fluktuatif menjadi alasan MWC NU dan Ranting NU untuk belum memulai gerakan pengadaan Kartanu. Apalagi setelah sosialisasi pada bulan April harus mengalami jeda karena semua pengurus NU menjalani puasa Ramadhan dan setelahnya menikmati suasana bulan Syawwal.

“Sebenarnya sudah ada MWC NU yang mulai mengajukan Admin, namun yang lain mungkin masih terkendala pandemi Covid-19,” kata Asrofi.

Moh. Asrofi Admin Kartanu PCNU Ponorogo memperlihatkan Kartanu yang baru ia cetak
Moh. Asrofi Admin Kartanu PCNU Ponorogo memperlihatkan Kartanu yang baru ia cetak

Sementara ada Ranting NU yang sejak mendapat informasi tentang pengadaan Kartanu, langsung mengambil sikap untuk melaksanakannya dengan tetap berkoordinasi dengan MWC NU setempat. Salah satunya PR NU Tanjungsari, Jenangan.

Di desa Tanjungsari kebetulan banyak terdapat aktivis GP Ansor dan anggota Banser. Demikian pula Fatayat NU, IPNU dan IPPNU yang kepengurusannya telah berjalan cukup dinamis. PR NU setempat lalu menunjuk fungsionaris badan otonom dari kalangan muda NU ini untuk menangani pengadaan Kartanu.

Hal ini dibenarkan Bonandir, aktivis Banser senior Kecamatan Jenangan. Kepada NU online Ponorogo Bonandir menjelaskan, bahwa forum Lailatul Ijtima’ bulan April, menjelang masuk bulan Ramadhan telah menunjuk para pengurus banom muda NU untuk menangani Kartanu.

“Kami segera berkoordinasi dengan sahabat-sahabat Ansor dan Banser, juga Fatayat, IPNU dan IPPNU untuk membantu ranting NU menangani Kartanu,” ungkap Bonandir yang saat ini juga menjabat Perangkat Desa Tanjungsari ini.

Para aktivis muda NU Tanjungsari, terang Bonandir, sudah merencanakan untuk memulai pengadaan Kartanu sejak berakhirnya perayaan Idul Fitri. Tapi karena padatnya agenda pengurus Ranting GP Ansor Tanjungsari, baru masuk pertengahan Juni ini para pengurus merencanakan pengadaan Kartanu.

“Kita mulai dari para pengurus GP Ansor dan Banser, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU untuk membuat Kartanu. Khan tinggal download aplikasi Kartanu, lalu mengisinya,” terang Bonandir.

Rencana itu dilaksanakan, Jum’at (25/6) dengan menggelar pertemuan pengurus GP Ansor Ranting Tanjungsari di rumah ketuanya, Fitra Rijal bersamaan dengan pembubaran panitia Baksos Basada.

“Alhamdulillah, sebagian besar pengurus sudah mengisi aplikasi Kartanu, selanjutnya akan minta ke admin PCNU untuk proses cetaknya,” ujar Bonandir.

Hariyono, aktivis Banser lainnya mengaku semula merasa kebingungan dengan cara membuat Kartanu. Namun setelah dirinya bersama para pengurus GP Ansor dan Banser Tanjungsasi bertemu dan mengisi aplikasi Kartanu, baru ia mengaku pengadaan Kartanu tidak serumit yang ia bayangkan sebelumnya.

“Enak ternyata, tidak ribet. Ada di play store, didownload dan diisi dengan data,” ujarnya diamini yang lain.

Reporter : Idam
Editor : Budi

https://nuponorogo.or.id/pembuatan-kartanu-perlu-ditangani-admin-yang-handal/

Author: Tim Redaksi