Pawai Muharram, Cara Nahdliyin Blitar Meriahkan Tahun Baru Hijriyah

Blitar, NU Online Jatim

Momentum Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah yang jatuh pada 30 Juli 2022 disambut meriah oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Blitar. Selain itu, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) serta seluruh Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) se Kecamatan Selopuro juga turut memeriahkan dengan Pawai Muharram, Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim, Ahad (31/07/2022).

Ana Mar’atus Sholihah, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Selopuro menuturkan, dengan diselenggarakannya kegiatan ini akan mempererat jalinan antar Banom NU, sejumlah lembaga serta masyarakat setempat.

“Antusias dan semangat yang tertuang ini merupakan bentuk kecintaan kami terhadap Rasulullah, budaya serta tradisi amaliyah yang telah diajarkan sejak dulu,” ungkap Ana kepada NU Online Jatim.

Kegiatan ini dibuka oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Selopuro, Anwar.

Dalam pantauan NU Online Jatim, ribuan Nahdliyin di lingkungan Selopuro berjalan berkeliling sambil membawa bendera NU dan merah putih dari halaman Kantor Kecamatan Selopuro pada pukul 07:00. Perjalanan mereka berakhir di Makam KH Dimyati tepat pukul 10:00 pagi. Rombongan pawai membentang hingga 300 meter.

Sambil berbaris rapi, perjalanan terasa meriah lantaran pawai tersebut diiringi atraksi menarik dari drum band. Selain itu, setiap regu saling bersahutan menyanyikan lantunan shalawat, istighfar dan lagu Ya Ahlal Wathon. Pasukan hijau julukannya, berkeliling kampung dengan jarak sekitar tiga kilometer.

“Meski dipadati oleh anak anak, dengan jalur yang cukup melelahkan, seluruh peserta pawai riang gembira. Kemeriahan ini juga dirasakan seluruh warga yang menyaksikan,” ungkap Ana.

Ia menambahkan, selain menyemarakan tahun baru Islam, serangkaian yang dilaksanakan ini sebagai upaya mendorong kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap anak yang putus sekolah, yatim piatu melalui pundi amal dan santunan anak yatim yang dilaksanakan usai kegiatan Pawai Muharram.

“Sehingga dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga hubungan sosial antar elemen masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ana memaparkan, tradisi serupa dilaksanakan masyarakat khususnya lembaga NU di Kabupaten Blitar ini secara merata. Hal ini lantaran tradisi turun temurun yang diwariskan pendahulu agar generasi ke depan dapat melestarikannya.

Ia berharap, tidak sekedar masyarakat Blitar, masyarakat Indonesia dapat melestarikan tradisi-tradisi yang memiliki nilai luhur bagi kesejahteraan umat beragama.

“Dan NU sendiri memberikan warna di tengah masyarakat dengan mengakulturasikan tradisi kuno dengan ajaran Islam,” pungkasnya.


https://jatim.nu.or.id/kediri-raya/pawai-muharram-cara-nahdliyin-blitar-meriahkan-tahun-baru-hijriyah-k9klP