Membentuk Kepribadian Ala Nabi Muhammad SAW

Membentuk Kepribadian Ala Nabi Muhammad SAW
sumber: istimewa

Iklan

Oleh: Musyfiqur Rozi (Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya)

nujateng.com – Nabi Muhammad adalah suri tauladan bagi umat manusia dan pembawa risalah bagi seluruh alam, memiliki semua sifat terpuji serta dijamin masuk surga oleh Allah swt. beliau merupakan sosok Nabi yang paling banyak ditulis sejarah hidupnya. Buku yang membahas biografi  lengkap ditulis M. Quraish Shihab atau Martin Ling. Penulis lain yang membahas tentang Nabi dari kacamata intelektualnya adalah Tariq Ramadhan. Buku ini membedai dari buku-buku sebelumnya, Hesam al-Awadi menulis dari sudut pandang kepribadiannya.

Dalam kata pengantarnya, penulis berusaha menggunakan diksi yang berbeda ketimbang buku yang banyak kita jumpai. Beliau juga memetak usia nabi Muhammad. Dari usia anak, remaja, remajad dewasa hingga menjadi Rasul. Sebab, buku secara lebih terperinci ingin membahas pembentukan karakter Muhammad. Disini kita bisa memahami bahwa objek dari para pembaca buku ini adalah kaum muda. Bagaimana Muhammad meniti hari, menata diri di usia muda.

Pengalaman belajar yang dilalui penulis sangat mempengaruhi terhadap tulisan buku ini. Artinya, penulis melihat dan mengangkat sisi lain dari Nabi  Muhammad. Penulis berusaha menyampaikan olah pikirnya dengan bahasa yang lugas dan sederhana.

Di bagian awal, penulis membahas bahwa menjadi pribadi yang baik adalah keharusan setiap orang, namun terpilih menjadi Rasul adalah sebuah keistimewaan tersendiri. Sebab, menjadi Rasul harus melalui tahapan-tahapan yang sulit. Beliau tidak jumawa dengan kedudukan yang dimilikinya. Menjadi Rasul adalah keistimewaan namun juga tidak melepaskan sifat manusiawinya. Hal ini selaras dengan sabda Beliau, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. Oleh sebab itu, contoh yang baik adalah dimulai dari diri sendiri.

Setiap anak terlahir dengan bakat. Pun juga yang terjadi pada Muhammad kecil. Beliau memiliki kecakapan hidup dan kecerdasan emosional. Kepribadian seorang anak berkembang dalam enam tahun pertama bersama orang tua. Meski hidup Aminah relatif singkat, Muhammad kecil terpenuhi kasih sayang, pelukan, ciuman dan senyuman orang tua.

Benar memang Nabi Muhammad yatim-piatu. Namun ia tidak sendirian apalagi kesepian. Sifat pemimpin yang ditunjukkan kakeknya, welas kasih dari ibunya dan perdagangan dari pamannya menjadikan sosok Muhammad kecil semakin matang kepribadiannya.(65)

Kehilangan orang tua di usia dini menjadikan Muhammad kecil menjadi anak yang luar biasa. Tentu kehilangan ibu di usia belia akan menimbulkan goncangan yang hebat di hatinya. Goncangan itu juga lambat laun akan menjadikan kepribadian seseorang kuat dan tangguh. Kita tahu bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang psikologinya tidak stabil akan sangat mempengaruhi pada kepribadian anak.

Faktor lain yang membentuk kepribadian Nabi adalah lingkungan. Kita tahu bahwa lingkungan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter setiap anak. Beliau merupakan sosok yang berpikiran terbuka, berteman dengan orang-orang terhormat dan santun dari latar belakang yang beragam. Bersikap positif, terjun ke masyarakat, mengambil inisiatif, jujur, berbudi pekerti yang luhur dan bersikap kreatif menjadikannya yang paling menonjol di antara pemuda seuisianya.

Di usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah. Meski usianya lebih tua, namun perempuan itu sangat mempengaruhi terhadap kepribadian yang dimiliki Muhammad. rasa pengertian di antara pasangan secara otomatis mempengaruhi stabilitas dalam keluarga. Lebih-lebih ketika keluarga kecil ini memilih untuk mengadopsi Ali, sepupu Muhammad.

Muhammad terjun ke masyarakat, tetapi tanpa merasa mengikuti kepercayaan mayoritas karena mereka mayoritas.(142) Bahkan, keyakinannya lebih dekat dengan para anggota agama yang minoritas pada zamannya. Agama yang hanif dan belum terkontaminasi oleh budaya yang sangat menjunjung tinggi partiarkal.

Seringkali kita memperdebatkan apakah sifat yang dimiliki Muhammad adalah sifat bawaan atau faktor pola asuh. Kita tidak perlu memperdebatkan sesuatu yang tidak cukup urgen. Sebab, yang terpenting adalah bagaimana kita berusaha mengikuti budi luhur yang contohkan selama ini. Masing dari kita berpotensi memiliki kepribadian ala Rasulullah. Setiap babnya, buku ini dilengkapi dengan ringkasan dan semoga dengan hadirnya buku ini bisa menginspirasi para pembaca terus berlatih untuk membentuk kepribadian ala Rasulullah.

Buku               : Muhammad (How He Can Make You Extraordinary)

Penulis            : Hesam AL-Awadi

Penerjemah    : Nadya Andwiyani

Penerbit          : Serambi

Terbitan          : Desember, 2018

ISBN               : 978-602-290-081-8

Tebal Buku     : 225

Peresensi         : Musyfiqur Rozi

https://nujateng.com/2022/06/membentuk-kepribadian-ala-nabi-muhammad/

Author: nu jateng