NU Online Ponorogo- Hujan, tak membuat surut semangat santriwan-satriwati pondok pesantren Ittihadul Ummah, Jarakan, Banyudono, Ponorogo untuk merayakan hari lahir pesantren besutan Kiai Haji Imam Sayuti Farid yang ke 50 tahun. Mereka terus hidmat mengikuti Lailatus Sholawat dan puncak harlah bersama Cak Fandi dan Sukarol Munsyid di lingkungan ponpes, Rabu (12/10/2022).
Pondok yang akrab disebut pondok jarakan itu tentu memiliki banyak alumni dan sangat memberikan arti tersendiri pada usianya yang sudah mencapai setengah abad. Bahkan dari pondok itu lahirlah para kiai yang luar biasa. Seperti KH Imam Thohari, Surabaya dan KH Sodruddin yang sudah menjadi Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Ngetos, Nganjuk.
Bernostalgia, KH Imam Thohari menceritakan kenangan indahnya yang dilalui hari demi hari dan malam demi malam. Apalagi ia adalah lurah pondok pertama di Ittihadul Ummah.
“Pokoknya semuanya tidak saya lupa hingga sekarang. Kita makan malam, pakai daun saja sudah nikmat sekali. Juga selalu ingat perintah Abah, agar selalu ro’an (kerja bakti di pondok),” kenangnya.
KH Bahtiar Harmi selaku pembina yayasan Al Ittihad Ponorogo yang menaungi Ponpes Putra Putri Ittihadul Ummah menyampaikan pondok pesantren selalu beririsan dengan semua hal. Untuk itu pondok harus mampu memfasilitasi perkembangan nilai-nilai keadaban.
“Tidak bagus kalau saya panjang lebar,” ucapnya.
Sementara itu, pengasuh ponpes Ibtihadul Ummah KH Imam Sayuti Farid menambahkan memohon doa semuanya agar pondok diberikan barokah. “Hari hanya ada tiga, hari kemarin, hari ini dan hari esok, kami mohon berkah untuk ketiga hari itu, untuk Pesantren ini. Maturnuwun,” pungkasnya.
Sementara itu, sholawatan yang di komandoi Cak Fandi dengan di iringi Sukarol Munsyid berlangsung khidmat dan hujan pun seolah memberikan berkah pada pesantren di jantung kota Ponorogo itu. Para santri dan alumni enggan meninggalkan seputaran panggung meski tikar sudah dibahasi air hujan.
Reporter: Yoga
Editor : Budi
https://nuponorogo.or.id/santri-ponpes-jarakan-rayakan-harlah-ke-50/
