Pamekasan, NU Online Jatim
Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan merumuskan sembilan i’tikad kebudayaan, Ahad (12/09/2021). Kegiatan yang dilaksanakan di Kobhung Budaya Manifesco Jl Raya Jalmak, Taman, Laden, Pamekasan ini sebagai upaya untuk pelestarian budaya.
Ketua Lesbumi PCNU Pamekasan, Ahmad Kekal Hamdani mengatakan, dirumuskannya sembilan i’tikad kebudayaan karena banyaknya kegelisahan kiai dan ulama NU tentang pentingnya membangun ketahanan budaya. Khususnya imbauan langsung dari KH Achamd Taufik Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan.
“Kami menyadari betul bahwa polarisasi kebudayaan adalah persoalan laten. Terlebih di masa berkembang pesatnya teknologi informasi serta media sosial hari ini. Sebagai lembaga yang dimandati menjalankan kebijakan NU di bidang kebudayaan oleh PCNU Pamekasan, kami melakukan pembacaan ulang terhadap dinamika seni dan budaya di Pamekasan dengan merujuk Saptawikrama Lesbumi NU,” jelas Ra Hamdani.
Musyawarah perumusan sembilan i’tikad kebudayaan Lesbumi PCNU Pamekasan tersebut disesuaikan dengan rancanagn program kerja lembaga tersebut. Serta merujuk pada sejarah dinamika kebudayaan Lesbumi NU dari masa ke masa.
“Salah satu mandat dari PCNU Pamekasan adalah menumbuhkan kesadaran warga NU untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian bernuansa keagamaan sebagai bagian dari media dakwah Islam Aswaja an-Nahdlyiyyah,” ungkapnya.
“Hal ini juga kami tuangkan dalam rumusan sembilan i’tikad kebudayaan dengan mengembangkan pendekatan sufistik untuk memberikan penekanan pada nilai-nilai esoteris terhadap ekspresi kesenian. Kami menyadari bahwa tiap ekspresi kesenian pada fitrahnya adalah anugerah dari Allah SWT yang sangat luas,” lanjutnya.
Sementara itu, salah anggota satu komisi seni musik pengurus Lesbumi PCNU Pamekasan, RPA Faqih Zamani mengatakan, pihaknya ingin mencoba menyusun suatu strategi silang budaya untuk menghadirkan pementasan musik tradisional dan Islami di lingkungan-lingkungan urban, pusat kota dan kampus-kampus.
“Tentu saja yang paling penting juga diisi dengan dialog kesenian untuk membuka wawasan bersama musik-musik bernafaskan Islam. Sebab, tidak sedikit dari para pelaku seni terlebih masyarakat secara umum di Pamekasan yang belum memahami sejarah, filosofi dan nilai-nilai esoteris dari musik Tarbang, misalnya,” ujarnya.
Editor: Romza
https://jatim.nu.or.id/read/lesbumi-nu-pamekasan-rumuskan-sembilan-i-tikad-kebudayaan