Brebes, NU Online
Bersamaan dengan momen Peringatan Hari Lahir Pancasila, Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Hj Nur Nadlifah mengajak masyarakat Indonesia untuk memahami Pancasila secara komperehensif dan total. Tidak sepotong-sepotong karena tidak bisa dimaknai secara utuh.
“Pancasila tidak bisa dimaknai secara parsial. Pancasila itu masing-masing sila menjiwai sila yang lainnya. Sila ke-1 menjiwai sila ke-2, ke-3 dan seterusnya, begitu juga sebaliknya. Artinya, dalam memahami nilai-nilai Pancasila, kita tidak bisa memahami sepotong per sila, tapi harus secara utuh antara sila saling menjiwai,” katanya saat memperingat Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU ke-71 dan Harlah Pancasila di SMK Ma’arif NU Paguyangan, Selasa (1/6).
Pancasila, kata Mba Nad, demikian sapaan akrabnya, lahir dari pemikiran tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia, salah satunya KH Hasyim Asy’ari yang juga pendiri Nahdlatul Ulama. Dengan melakukan riyadlah, Kiai Hasyim mengambil ijtihad bahwa Pancasila adalah pilar utama bangsa Indonesia.
“Prinsipnya, KH Hasyim Asy’ari memahami bahwa kemerdekaan adalah kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan perpecahan merupakan kerusakan (mafsadah) sehingga dasar negara harus berprinsip menyatukan semua,” ujar perempuan yang juga anggota DPR RI ini.
Ketua PC Fatayat NU Brebes Nur Wakhidah menjelaskan, rangkaian Harlah Fatayat antara lain diisi dengan kegiatan Kajian Qonun Asasi Mbah Hasyim, sebuah karya monumental dan fondasi kokoh NU berdiri, Lomba Paduan Suara Perempuan Aswaja melalui video yang diunggah ke channel Youtube FNU Brebes dan Refleksi Hari Fatayat dan Harlah Pancasila.
“Alhamdulillah, seluruh kegiatan Fatayat NU Kab Brebes sudah diupload ke dunia digital dengan mengisi dunia maya seperti youtube, FB, WAG, sehingga siap menjadi organisasi modern yang menguasai IT,” tutur Nur Wakhidah.
Peringatan Harlah ke-71 Fatayat NU dan Harlah Pancasila yang diselenggarakan PC Fatayat NU Kabupaten Brebes dihadiri para tokoh dan Pimpinan NU beserta Badan Otonomnya. Antara lain, hadir Ketua PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Brebes, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Paguyangan, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Paguyangan, dan tamu undangan lainnya.
Pelaksanaan Harlah yang memperhatikan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19 tersebut, diisi tausiyah oleh Nyai Hj Imas Masitoh M Noor dari Bandung, Jawa Barat.
Kontributor: Wasdiun
Editor: Syamsul Arifin
https://www.nu.or.id/post/read/129197/fatayat-nu-dorong-masyarakat-pahami-pancasila-secara-utuh