Sidoarjo, NU Online Jatim
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny telah resmi dilantik. Kegiatan dipusatkan di Aula SMK ITABA Gedangan Sidoarjo, Ahad (12/09/2021).
Acara yang diikuti oleh puluhan kader tersebut dilaksanakan dengan khidmat dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Tampak hadir Pengasuh Pesantren Putri Al-Khoziny, perwakilan kampus Al-Khoziny, beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC), serta utusan dari SMK ITABA Gedangan.
Pengasuh Pesantren Putri Al-Khoziny Nyai Hj Nur Hinda Mujib menuturkan, bahwa Kader Nahdlatul Ulama (NU) di perguruan tinggi harus lebih sering mengadakan majelis ilmu dan kajian-kajian strategis.
“Tentu kami berharap dan kami tekankan, kader muda NU di perguruan tinggi jangan sampai melupakan majelis Iilmu serta kajian-kajian strategis yang kemudian menjadi bahan pertimbangan di masyarakat,” tuturnya.
Sementara Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Sidoarjo Hafidz Albastomi mengapresiasi kepengurusan PKPT IPNU-IPPNU Al-Khoziny masa khidmat tahun 2021-2022, karena di kepungurusan ini lajunya lebih cepat. Hal tersebut bisa terlihat melalui konten di akun-akun media sosialnya, meskipun kemarin belum dilantik tapi kegiatannya sudah berjalan.
“Meskipun pengurus PKPT IPNU-IPPNU Al-Khoziny ini terhitung masih baru, tapi playune banter (lajunya sangat cepat sekali). Hal ini artinya kader IPNU-IPPNU Al-Khoziny sangat semangat,” tutur pria yang akrab disapa Kaji Tomi tersebut kepada NU Online Jatim.
Ketua PKPT IPNU Al-Khoziny, Hariadi mengatakan, pelantikan merupakan tonggak awal gerakan perubahan bagi PKPT IPNU Al-Khoziny. Menurutnya, sebagai organisasi pelajar di kalangan perguruan tinggi tentu harus memiliki tekad untuk melestarikan amaliyah nahdliyah, seimbang dengan khazanah intelektual.
“Mari bersama-sama sebagai kader Nahdlatul Ulama di perguruan tinggi kita maksimalkan peran kita untuk melaksanakan amaliyah Aswaja An-Nahdliyah dengan menyeimbangkan langkah intelektual,” ungkapnya.
Editor: A Habiburrahman