Cerita Wirda Mansur Jadi Guru Ngaji di Luar Negeri

Jakarta, NU Online

Dalam acara Ngobras Spesial Lebaran bersama Wirda Mansur yang tayang di YouTube, Jumat (14/5) putri sulung ustadz Yusuf Mansur, Wirda Salamah Ulya menceritakan pengalamannya menempuh pendidikan di luar negeri secara gratis dengan menjadi guru ngaji.

Dirinya menuturkan bahwa sejak kecil ia memiliki cita-cita sekolah di luar negeri dan impian itu tercapai setelah menempuh pendidikan di Pesantren. Ia mengaku merasa beruntung karena diberikan orangtua yang cukup sportif mendukung setiap keinginannya.

Penulis buku Reach Your Dreams (2016) itu berkisah awal mula dirinya belum pergi ke luar negeri. “Sebelum dikirim ke luar negeri terlebih dahulu saya masuk pesantren untuk belajar agama, karena kata (orang tua) jika pendidikan agama belum kuat maka tidak diperkenankan belajar di luar negeri mengingat jauh dari pengawasan (orang tua),” tuturnya.

“Namun, karena kepercayaan dari orang tua dan ilmu dari pesantren akhirnya itu menjadi bekal yang cukup menuntun hidup saya. Menurutnya, selama ini saya pikir sekolah di luar negeri dengan biaya sendiri atau melalui jalur beasiswa ternyata saya bisa belajar di luar negeri lewat jalan menjadi guru ngaji,” imbuh Wirda yang juga pernah dinobatkan sebagai Duta Qur’an itu.

Tawaran guru ngaji di New York

Lebih lanjut, Wirda menjelaskan awal mula mendapat tawaran menjadi guru ngaji di New York. “Suatu hari saya mendapatkan undangan untuk ngaji, setelah selesai ngaji saya diajak seseorang untuk mengajar ngaji di New York. Awalnya, saya kira hanya bercanda ternyata serius tidak hanya itu saya juga mendapatkan pendidikan gratis, diberi tempat tinggal bahkan ada sopir pribadi juga,” ungkap Wirda.

Jadi, setiap Sabtu-Minggu saya mengajar dua kelas. Ngajar Iqra untuk anak-anak (playgroup)  dan anak-anak usia 16 tahun. Selain di New York saya juga ngajar di Washington dan Los Angeles.

Berkat didikan orang tua

Wirda mengaku hal itu ia dapatkan berkat pola asuh orangtua terutama Ayahnya yang telah mendidik sejak kecil untuk menghafal Al-Qur’an di Pesantren.

“Awalnya sempat menolak karena tidak sejalan dengan tujuan hidup yang saya pilih, tetapi saya ingat pesan orangtua yang mengatakan dengan Al-Qur’an, kamu (Wirda) bisa genggam dunia dan benar hal itu mampu merubah mindset saya,” ucap perempuan yang kini berusia 21 tahun.

Ia menyatakan bahwa Ayah (Ustadz Yusuf Mansur) tipe orangtua yang mengajarkan kepada anak-anaknya learning by doing and learning by experience (belajar sambil mengalami sendiri). “Pada akhirnya semua itu memang skenario dari Allah, Allah maha adil,” kata cucu ulama NU Betawi (Guru Mansur).

Terakhir, Wirda memberikan tips kepada anak-anak muda apabila merasa (sedang) berada di jalan (yang) tidak tepat tujuan dan jalannya berbeda maka harus selalu percaya bahwa dalam setiap kehidupan banyak tikungan yang tidak pernah kita ketahui.

Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad

https://www.nu.or.id/post/read/128864/cerita-wirda-mansur-jadi-guru-ngaji-di-luar-negeri