Surabaya, NU Online Jatim
Lebaran menjadi momen perayaan tersendiri bagi umat Muslim. Di Indonesia, merayakan hari Lebaran (Idul Fitri) erat kaitanya dengan berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahmi dengan saling mengunjungi rumah sanak saudara dan kerabat.
Lebaran di Indonesia juga identik dengan berbagai sajian lezat. Makanan mengandung santan dan berlemak seperti opor, gulai, dan rendang kerap mewarnai meja makan sebagai sajian utama saat lebaran. Tidak hanya itu beragam kue kering dan basah seringkali menjadi ‘kudapan wajib’ saat silaturahim.
Meski demikian, deretan menu lebaran yang menggoda tersebut tak jarang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jika asupan tidak terkontrol.
Kasatsus Basada (Banser Husada) Bekasi, dokter Aris Takamaludin berbagi tips sehat nikmati menu Lebaran. Dokter Aris menerangkan saat hari raya, umat Islam pasti lumrah membuat sajian makanan dari bahan santan.
“Sebetulnya tidak masalah tinggal kita menyiasati penggunaanya. Baiknya, gunakan santan encer dan mencampurkanya dengan susu krim untuk memberi rasa gurih,” kata dokter Aris dikutip NU Online, Kamis (13/05/2021) pagi.
Selain itu, perlu juga memerhatikan cara penyajian makanan. Misalnya, dalam menu seperti opor, gulai dan rendang, pilihlah ayam bagian dada bukan paha atau kulitnya. “Begitu pula dengan daging sapi, pilih paha bagian belakang atau has luar (sirloin),” imbuhnya.
Menurutnya, karena banyak hidangan yang tersaji dari santan dan berlemak pada momen Lebaran maka harus diimbangi dengan sajian buah dan sayur.
Misalnya, sediakan jus buah, sop buah, pudding, atau salad. Hal ini bisa mengurangi problem sakit perut yang biasanya terjadi pada masyarakat kita setelah saat menikmati sajian menu lebaran.
Ia juga mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan berlemak (opor, rendang, semur) secara bersamaan dan berlebihan juga tidak baik. Mengutip data dari Fatsecre, sepiring lontong atau ketupat sayur mengandung 357 kalori, 21 persen lemak, 66 persen karbohidarat, dan 12 persen protein.
“Hal yang perlu diketahui, 90 persen dari total lemaknya adalah lemak jenuh. Lemak (lemak jenuh) ini yang menjadi pemicu kolesterol,” ujar owner Klinik Umum Cahaya Medika Pasir Gembong, Cikarang Utara, Bekasi itu.
Ia berpesan agar masyarakat jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan perlunya mengimbangi (makanan berlemak) dengan berbagai makanan yang bisa memperlambat penyerapan kolesterol pada tubuh.
https://jatim.nu.or.id/read/cara-aman-konsumsi-makanan-bersantan-saat-lebaran